Ketahui Biaya Tersembunyi Investasi Emas Batangan
Jika Anda mengikuti perkembangan harga emas saat ini, maka investasi emas menjadi sangat menggiurkan. Sebab, kenaikan harga saat pandemi Covid-19 ini sangat tinggi. Bahkan, disebut-sebut mencapai harga tertinggi karena mencapai satu juta rupiah lebih. Hal ini menjadikan emas sebagai primadona investasi yang baru bagi banyak orang.
Namun, saat berinvestasi emas, banyak orang kurang mengetahui secara mendalam tentang instrumen ini. Ada satu fakta yang paling banyak tidak dihiraukan, yakni terkait biaya tersembunyi yang ada pada investasi emas batangan.
Pada umumnya, orang mengetahui biaya investasi emas hanya berupa selisih harga jual dan beli atau kerap disebut sebagai spread. Ternyata, selain itu, ada juga beberapa biaya lain yang harus Anda perhatikan. Sehingga, nantinya, keuntungan yang Anda dapatkan dalam melakukan investasi emas akan maksimal.
Pada umumnya, orang mengetahui biaya investasi emas hanya berupa selisih harga jual dan beli atau kerap disebut sebagai spread. Ternyata, selain itu, ada juga beberapa biaya lain yang harus Anda perhatikan. Sehingga, nantinya, keuntungan yang Anda dapatkan dalam melakukan investasi emas akan maksimal.
- Selisih Jual Beli
- Zakat
- Biaya Penyimpanan
- Fee
- Penurunan Nilai
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, spread merupakan selisih harga emas yang dibeli dan dijual. Spread harus betul-betul diperhatikan dalam investasi emas agar Anda bisa tahu berapa keuntungan yang akan didapat.
Semisal, saat Anda membeli emas batangan 1 gram di bulan November tahun 2019 saat harganya 700 ribu rupiah. Jika dijual saat ini, emas batangan mencapai 1 juta rupiah per gram, maka selisihnya adalah 200 ribu rupiah. Inilah yang disebut spread yang artinya, Anda akan memperoleh keuntungan sebesar 200 ribu rupiah.
Jika Anda seorang Muslim, maka memiliki emas hukumnya wajib membayar zakat apabila sudah mencapai nisab tertentu. Jadi, apabila Anda memiliki setidaknya 85 gram emas, maka harus membayar zakat sebesar 2,5 % dari nilai emas yang Anda miliki.
Melakukan investasi emas Antam bukan berarti tanpa resiko. Salah satunya adalah risiko kehilangan. Sehingga, Anda harus memperhatikan dengan baik keamanan penyimpanannya. Nah, beberapa tempat penyimpanan yang disarankan adalah brankas yang tentu saja harganya cenderung tinggi.
Selain itu, penyimpanan aman lainnya adalah menitipkan emas pada safe deposit box yang tersedia di bank-bank tertentu. Namun, biaya penitipan emas cenderung tinggi. Biasanya di bank BCA, safe deposit box dengan ukuran kecil berkisar antara 250 ribu rupiah sampai 500 ribu rupiah per tahunnya. Ada juga uang jaminan yang harus dibayar yakni senilai 750 ribu rupiah dan akan dikembalikan jika penyewaan dihentikan.
Fee merupakan biaya transaksi. Artinya, fee adalah biaya jasa yang biasanya ada pada emas trading. Jadi, misalnya Anda akan membeli emas dengan mengambil spread tertentu, ada biaya jasa jual beli yang nominalnya tergantung pada badan usaha dimana Anda melakukan transaksi.
Apabila tidak dilakukan perawatan, maka emas akan mengalami oksidasi sehingga warnanya memudar. Sehingga, nilai tukar emas pun akan berkurang. Nah, khusus saat Anda menjual emas pada Butik Emas LM dengan sertifikat, maka ada teknologi bernama CertiEye yang bisa meningkatkan keamanan dari produk emas dimana sertifikat menyatu dengan kemasan.
Maka dari itu, pastikan kemasan investasi emas Anda dalam kondisi yang baik. Apabila kemasan rusak, maka buyback-nya akan dikenakan potongan sesuai syarat yang berlaku. Untuk itu, jaga baik-baik kemasannya agar keuntungan investasi emas Anda menjadi semakin tinggi.
Selain biaya-biaya di atas, ternyata ada lagi biaya tambahan jika Anda melakukan investasi emas online, yakni adanya biaya cetak. Dimana saat Anda akan mencetak emas, maka ada nominal yang harus dibayar sesuai dengan besarnya emas yang akan dicetak. Untuk itu, pertimbangkan biaya-biaya tersembunyi tersebut apabila Anda ingin mendapatkan keuntungan yang maksimal.