Review Kamera Virtual Samsung Gear 360 (2017)
Ditambah lagi fitur-fiturnya yang dimiliki ini, masih setara dengan kamera 360 derajat milik brand lain di tahun 2019 sekarang, sehingga samsung gear 360 (2017) masih cocok untuk bersaing.
Baca juga : 5 Alasan untuk Membeli Samsung Galaxy Watch, Jam Tangan Keren dan Kekinian
Alasan utama saya tertarik untuk membeli kamera ini salah satunya adalah harganya yang masih sanggup saya dapatkan lebih murah dari jenis action cam dengan spesifikasi yang setara, saya beli action cam 360 derajat ini di tokopedia namun unit yang saya beli ini produk bergaransi internasional .
Samsung Gear 360 Versi 2017
Penyebutan Samsung Gear 360 (2017) disebabkan karena versinya ini adalah dirilis tahun 2017 dan versi kedua dari pendahulunya yang memiliki nama juga masih sama. Agar tidak membingungkan penggunanya, dipilih lah penyebutan tambahan (2017) pada versi kedua kamera ini. Namun perbedaan yang lebih mencolok diantara kedua jenis kamera tersebut ada pada bentuk desain bodynya.
Kelengkapan
Kamera Samsung gear 360 (2017) memiliki kelengkapan yang lumayan lengkap, bahkan beberapa aksesoris juga diberikan, didalam kotak box kita bakal menerima diantaranya :
- Kamera Gear 360 (2017)
- Kabel USB (Type-C)
- Strap (Tali untuk mengikat kamera)
- Pouch (Kantong Kecil)
- Quick Start Guide (Kertas Paduan)
Seperti yang saya singgung sebelumnya, karena kamera yang saya beli adalah unit global, maka kertas paduannya hanya tersedia 2 bahasa negara, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Korea.
Untuk resmi dari Indonesia saya kurang tau apakah benar-benar masuk ke Indonesia, karena 1 hal yang belum saya temukan yaitu pada halaman website resmi Samsung Indonesia tidak ada informasi produk mengenai Samsung Gear 360 (2017), melainkan hanya tersedia informasi versi sebelumnya. Tapi, di beberapa online shop lokal saya menemukan penjual yang menjual kamera garansi resmi sein Indonesia, entah itu benar atau tidak.
Desain
Kamera dari samsung gear 360 ini memiliki bentuk body yang unik dan nyaman untuk digenggam. Karena desainnya ini menyerupai sebuah pegangan tongsis, jadi tidak perlu khawatir untuk mengabadikan momen hanya dengan 1 tangan. Tapi dari bentuknya yang mudah digunakan, rupanya kamera ini memiliki berat yang lumayan, kurang lebih beratnya sekitar 130 gram.
Terdapat 3 tombol yang disediakan pada body kamera ini yang memiliki fungsi berbeda. Pertama Tombol OK letaknya di depan tepatnya diatas layar, Fungsinya untuk merekam video ataupun mengambil foto, juga bisa sebagai memilih opsi menu yang akan digunakan.
Pada bagian kepalanya terdapat pula 2 tombol tepatnya diposisi kanan, Tombol dengan bertuliskan Menu memiliki fungsi untuk memindah/mengganti menu yang ingin kita gunakan. Juga fungsi lainnya dari tombol ini bisa digunakan untuk menghubungkan ke Aplikasi Smartphone seperti Bluetooth (Android), Wi-FI (iOS), Google Streetview, dan Remote. Tombol ketiga dengan tulisan Back sebagai fungsi untuk tombol kembali/keluar dari menu ataupun pengaturan. Dan ini juga bisa sebagai tombol untuk menghidupkan/mematikan kamera dengan cara menekan sedikit lama sekitar 2-3 detik.
Masih dibagian kepalanya terdapat pula 2 lubang kanan & kiri sebagai microphone, diatasnya yaitu lampu led yang menandakan akan hidup jika kamera dihidupkan. Juga ada lagi lampu di kanannya sebagai lampu indikator yang menandakan apakah menu fitur sudah berjalan atau tidak. Kamera ini juga menyediakan slot penyimpanan micro sd berada di posisi kiri dengan kapasitas maksimal 256GB, tepat dibawah slot micro sd ada pula tempat untuk mencolok pengisian daya dengan kabel berjenis usb type-c, selain sebagai pengisian daya juga bisa digunaan untuk proses transfer file video dan foto yang tersimpan di micro sd ke komputer/laptop.
Mode
Selain memiliki fitur umum foto dan video, Gear 360 (2017) memiliki fitur lainnya yang bisa sobat gunakan seperti Time lapse (Selang Waktu), Video looping(Video Berulang), Landscape HDR EV, serta pengaturan lainnya White Balance, Sharpness, HDR, Wind Cut, ISO Limit (sampai 1600) Horizontal Correction, Geo Tagging (melalui aplikasi smartphone)
Spesifikasi
Kamera | CMOS 8.4MP x2 / F2.2 lens (Hasil output secara default 15MP) | |
---|---|---|
Pilihan Resolusi Video | ||
2 Lensa (Ganda) | Lensa Tunggal | 4096 x 2048 (24 fps) | 1920 x 1080 (60 fps) |
2880 x 1440 (30 fps) | 1920 x 1080 (30 fps) | |
2560 x 1280 (60 fps) | 1280 x 720 (30 fps) | |
2560 x 1280 (30 fps) | ||
1920 x 960 ( 30 fps) | ||
1440 x 720 (120 fps) | ||
Kapasitas Baterai | 1,160mAh | |
Kapasitas dan Jenis Memori Eksternal | MicroSD card (maksimal hingga 256GB) | |
Sensor | Gyro dan Accelerometer | |
Sertifikasi Perlindungan | IP53 (Anti debu dan percikan air) | |
Konektivitas | Wi-Fi 802.11 a/b/g/n/ac (2.4/5GHz), Wi-Fi Direct, Bluetooth v4.1, USB 2.0 (Type-C) | |
IF Connector | USB 2.0 (Type-C) |
Tersedia Siaran Langsung
Yang saya suka dari kamera samsung 360 derajat ini adalah tersedianya fitur live streaming atau siarang langsung, ada 3 pilihan dimana kita ingin membagikan momen video ini secara langsung, diantaranya adalah Youtube, Facebook dan Samsung VR. terutama facebook, selain bisa siaran langsung ke akun facebook pribadi, juga bisa membagikannya ke grup-grup yang sudah kita gabung, bahkan juga bisa kita bagikan ke halaman pribadi (fanpage). Mengapa Samsung gear 360 (2017) hanya menyediakan youtube dan facebook ? alasannya adalah karena baru ke-2 situs itu saja yang bisa mendukung format foto dan video dengan sudut pandang 360 derajat.
Hasil Foto & Video
Untuk contoh foto saya sudah menguploadnya melalui google street view, hasilnya memang terlihat kurang tajam terutama bagian wajah saya, karena disini saya lupa mengatur tingkat ketajaman pada kamera, foto ini murni langsung saya upload tanpa ada proses edit tambahan, agar sobat bisa menilai sendiri.
Dan selanjutnya contoh videonya bisa sobat lihat hasil dan menilai. semakin besar resolusi yang sobat pilih, akan semakin jelas, pada video ini saya rekam dengan resolusi 2560 x 1280 frame rate 60 fps
Kekurangan
Setelah saya memakainya selama kurang lebih 1 minggu, saya menemukan 2 kekurangan, salah satunya sangat mengecewakan menurut saya pribadi. Kekurangan pertama dari daya tahan panas. jika sangat panas kamera akan otomatis mati untuk melakukan istirahat, kalau saya sentuh memang sangat terasa, biasanya ini sering terjadi jika menggunakan pengaturan resolusi video yang tinggi seperti 4k. Nah selanjutnya kekurangan kedua, ini sangat membuat saya kecewa, mungkin gak hanya saya, sobat juga termasuk salah satunya. Bahkan kekurangan ini bisa mengurungkan niat calon pembeli untuk mendapatkan kamera tersebut. kekurangan fatal ini terletak pada dukungan perangkat smartphone yang disediakan, dimana smartphone non-samsung tidak bisa terhubung ke kamera melalui aplikasi yang disediakan. Bukti ini sudah saya rasakan sendiri, Pada awalnya saya memiliki Smartphone Xiaomi, saat ingin menginstal aplikasi melalui Play Store, aplikasi tidak bisa dipasang dengan alasan device tidak didukung. Sayapun mencoba kembali menggunakan smartphone milik adik yang menggunakan merek Vivo, hasilnya juga sama.
Baca juga : Unboxing Huawei Honor Band 4 Smartwatch AMOLED
Meski sebenarnya kamera ini bisa digunakan langsung tanpa diatur melalui smartphone, sangat disayangkan menurut saya langkah keputusan dari Samsung yang hanya mengutamakan pengguna brand Smartphone mereka, Ditambah lagi selain smartphone non-samsung yang tidak bisa menggunakannya, Smartphone dari brand mereka sendiri saja juga ada beberapa series yang tidak bisa menggunakan kamera ini. Terbukti dengan informasi resmi di Samsung sendiri dimana dominan kompatibel di versi flagship / S Series dan Note Series, contohnya Galaxy S6 hingga terbaru, untuk series lainnya baru 2 series yaitu A5/A7 2017.
Dari kekurangan tersebut, kita yang niat awalnya ingin memiliki kamera ini, terkesan untuk terpaksa diwajibkan juga memiliki smartphone dari brand Samsung. Padahal peminat kamera ini yang memiliki smartphone non-samsung saya yakin sangat banyak. Saya sangat berharap, kedepannya nanti Samsung mau melakukan update agar bisa digunakan smartphone non-samsung pada kamera ini.